Foto rakor pengentrian nilai semester 7-11 tahun 2012
Zaman kini semakin maju. Teknologi Informasi pun kian dirasakan penting bagi kehidupan. Sehingga Tak heran jika dalam kurikulum pendidikan ditemukan kompetensi untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tujuannya sudah pasti supaya siwa dapat mengikuti perkembangan zaman yang kini semakin maju.
Selain itu, Teknologi Informasi kini digunakan sebagai sarana pengolahan nilai siswa. Tanpa terkecuali pada tingkat pendidika dasar (SD/MI) kelas VI di Kabupaten Garut. Pelaksanaannya mulai berjalan bulan ini.
Selain itu, Teknologi Informasi kini digunakan sebagai sarana pengolahan nilai siswa. Tanpa terkecuali pada tingkat pendidika dasar (SD/MI) kelas VI di Kabupaten Garut. Pelaksanaannya mulai berjalan bulan ini.
Hal di atas tentu saja sangat berdampak, baik secara positif maupun secara negatif. Namun yang saat ini dirasakan adalah terganggunya keberlangsungan proses pendidikan bagi siswa kelas VI yang tak lama lagi akan segera melaksanakan Ujian Sekolah/Madrasah. Mereka seharusnya sedang dalam tahap pemantapan menghadapi Ujian. Tapi yang terjadi saat ini adalah mereka diterlantarkan guru mereka yang sedang sibuk menyelesaikan tugas mengentri nilai dari semester 7 sampai 11.
Masalahnya ternyata tidak hanya itu. Pengentrian data nilai secara online itu harus sudah selesai kurang dari seminggu lagi. Hal ini dinilai sangat memberatkan, terutama bagi sebagian guru yang tak memiliki alat penunjang berupa perangkat komputer atau laptop. Belum lagi masih banyak sekolah/madrasah berada di pelosok-pelosok, yang pastinya tak tersentuh jaringan internet maupun saluran listrik yang memadai.
Melihat hal demikian, “apa yang salah?”. Tentunya tidaklah bijak jika hanya menyalahkan guru yang tak memiliki komputer, apalagi mereka hanya seorang guru honorer. Dan tidaklah pantas jika menyalahkan sekolah-sekolah terpencil.
Solusi permasalahan di atas mungkin harus adanya bukti nyata pemerataan infrastruktur bidang pendidikan di setiap daerah dan peningkatan kesejahteraan guru, khususnya guru honorer. Itupun jika pemerintah serius ingin memajukan pendidikan.
No comments:
Post a Comment